Etnomatematika dalam Budaya Berdompu pada Permainan Tradisional Engklek di Kalimantan Barat
DOI:
https://doi.org/10.58740/juwara.v1i1.9Keywords:
Eksplorasi, Etnomatematika, Permainan, Exploration, Ethnomathematics, GamesAbstract
Abstrak
Budaya dapat dijadikan sebagai sarana untuk belajar terutama dari kehidupan sehari-hari. Matematika erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, yaitu dapat dipelajari melalui budaya. Istilah matematika dalam budaya disebut dengan istilah etnomatematika. Setiap daerah memiliki budayanya masing-masing yang unik dan berbeda-beda dengan daerah yang lain. Di daerah Kabupaten Sanggau misalnya terdapat warisan budaya yang sudah turun temurun yaitu budaya berdompu, selain itu di daerah Kabupaten Melawi terdapat permainan tradisional engkelek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi konsep matematika yang terdapat dalam budaya berdompu pada permainan tradisional engklek di daerah Kalimantan Barat, sehingga dapat dijadikan sumber belajar dalam pembelajaran metematika. Melalui penelitian yang sistematis,, eksplorasi, dan observasi, serta dengan dilakukan pendekatan etnografi, maka dapat disimpulkan bahwa konsep matematika yang terdapat dalam budaya berdompu pada permainan tradisional engklek di daerah Kalimantan Barat adalah konsep bangun data yang meliputi bangun datar segi empat dan lingkaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa etnomatematika dapat mempermudah siswa memahami permasalahan sehari-hari.
Abstract
Culture can be used as a means of learning, especially from everyday life. Mathematics is closely related to everyday life, which can be learned through culture. The term mathematics in culture is called ethnomatematics. Each region has its own culture that is unique and different from other regions. In the area of ??Sanggau Regency, for example, there is a cultural heritage that has been passed down from generation to generation, namely the dompu culture, besides that in the Melawi Regency area there is a traditional game of engkelek. The purpose of this study was to explore the mathematical concepts contained in the traditional culture of the cranks in West Kalimantan, so that they can be used as a learning resource in learning mathematics. Through systematic research, exploration, and observation, as well as with an ethnographic approach, it can be concluded that the mathematical concept contained in the dompu culture of the traditional crank game in West Kalimantan is the concept of building data which includes rectangular and circular flat shapes. So it can be concluded that ethnomatematics can make it easier for students to understand daily problems.
References
Dardiri. 2008. Etnomatematika Dalam Sistem Pembilangan Padda masyarakat Melayu Riau. Jurnal Pendidikan sosial Keagamaan, 19 (2), 223
Hartoyo, A. 2012. Eksplorasi Etnomatematika pada Budaya Masyarakat Dayak Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. Jurnal Penelitian Pendidikan, 13 (1), 14-23.
Hengki. 2020. Etnomatematika Dalam Tradisi Gawai Sandung Masyarakat Dayak Iban Sebruk. Pontianak: IKIP-PGRI Pontianak.
Irmayanti dan Danial. 2019. Eksplrorasi Etnomatematika Permainan Pada Siswa Sekolah Dasar Di Sinjai Selatan. AULADUNA: Jurnal Pendidikan Dasar Islam. 6 (1), 90-104.
Rusliah, N. 2016. Pendekatan Etnomatematika Dalam Permainan Tradisional Anak di Wilayah Kerapatan Adat Koto Tengah Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi. Proceedings Of The International Conference On University-Community Engagement.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kualitatif, R&D. Bandung: Alfabeta.
Tandililing, E. 2013. Pengembangan pembelajaran matematika sekolah dengan pendekatan etnomatematika berbasis budaya lokal sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di sekolah. Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2021 Cici Surmiyanti, Mutia, Syarifah Nurhaliza

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
JUWARA: Jurnal Wawasan dan Aksara provides open access to anyone so that the information and findings in these articles are useful for everyone. This journal's article content can be accessed and downloaded for free, following the creative commons license used.